Jalan hidup Dino Saiki sebagai seorang kreator konten digital tidak selalu mulus. Dalam sebuah perbincangan di Kaltara Podcast, remaja asal Bulungan, Kalimantan Utara ini mengungkapkan bahwa awal kariernya di dunia YouTube sempat diragukan, bahkan menjadi bahan candaan di lingkungan pergaulannya.
“Awal-awal nge-YouTube tuh kayak diremehin sama teman-teman,” ujar Dino, mengenang masa-masa sulit di awal kariernya. Ia bahkan menyebutkan bahwa tidak jarang menerima komentar sarkastik dari teman-teman sekitarnya. “Kadang-kadang ada juga yang sarkas tuh, ‘YouTuber bang, YouTuber bang,’ kalau lewat gitu di temanku,” tuturnya.

Namun Dino tidak menyerah. Ia terus memproduksi konten dan perlahan membangun komunitas penonton yang setia. Usahanya pun membuahkan hasil. Saat ini, kanal YouTube miliknya telah mengumpulkan lebih dari 6,5 juta pelanggan.
“Kalau sudah naik, jadi lebih dapat ditemani sih dari banyak orang. Kayak ada harganya lah kita,” kata Dino, menyinggung perubahan sikap orang-orang di sekitarnya setelah ia meraih kesuksesan.
Kesuksesan Dino di dunia digital tidak hanya mengubah cara pandang orang terhadap dirinya, tetapi juga membawa dampak sosial. Ia mengaku kini lebih dihargai bahkan oleh teman-teman sekolahnya. “Di sekolah bisa dipandang banyak teman,” ucapnya.
Podcast yang dipandu oleh SEggaf ini juga membahas berbagai sisi kehidupan Dino di balik layar—mulai dari inspirasi membuat konten, tantangan menjadi public figure, hingga pengaruh dunia digital terhadap kehidupan personal.
Dino Saiki kini menjadi sosok inspiratif bagi generasi muda Kalimantan Utara. Dengan konsistensi dan tekad kuat, ia membuktikan bahwa keberhasilan dapat diraih siapa saja, bahkan dari daerah yang jauh dari pusat industri kreatif. ***